Sunday, February 24, 2008

Management Trainee : Wahana Mencetak Kader Pimpinan




Program Management Trainee (MT) dengan berbagai variasi jenis dan tingkatannya diyakini sebagai salah satu cara untuk menjaring calon-calon terbaik pemimpin perusahaan si masa depan.Sejumlah perusahaan di Indonesia telah membuktikannya.Bagaimana liku-liku mereka mengembangkan program MT?


Peter B.Stok,Presdir Bank Niaga, Agus Martowardojo,Presdir PermataBank, atau Sigit Pramono ,Presdir Bank BNI adalah eksekutif puncak bank yang cukup populer di indonesia.Namun , tidak banyak yang tahu bahwamereka mencapai posis puncak itu benar-benar dari bawah.Mereka adalah peserta program MT di masing-masing bank.

Peter B.Stok adalah lulusan pertama Executive Development Bank Niaga tahun 1975.Agus mengikuti program MT CitiBank , dan Sigit dididik melalui program serupa di Bank Exim.Masing-masing perusahaan memiliki istilah berbeda untuk program yang menerima sarjana baru lulus dari berbagai universitas itu.Bank Internasional (bii) dan Grup Sinar Mas menggunakan istilah Management Development Program.Rudy N.Hamdain , Direktur Consumer Banking bii adalah salah satu lulusan MDP bii.Meski nama berbeda-beda, esensinya tetap sama : program khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan.

Sebagai wahana penyiapan kader pimpinan, program MT disusun sedemikian rupa oleh setiap perusahaan, mencakup keahlian dan kompetensi, karakter, budaya kerja, sistem nilai perusahaan, dan kepemimpinan.Beberapa perusahaan idaman membangunprogram Mt sangat sistematis , teruji dan bergengsi seperti Citibank,Unilever, Bank Niaga, dan Astra.Hasilnya, banyak lulusan program MT mereka yang dibajak perusahan lain.

Proses seleksi program MT dilakukan dengan sangat ketat, baik dilaksanakan sendiri oleh bagian SDM perusahan maupun dengan menyerahkannya kepada konsultan terpercaya.Ribuan peserta yang mengikuti proses seleksi disaring sehingga menyisakan sedikit kader terbaik.Berbanggalah mereka yang berhasil lolos mengikuti program MT.Bangga boleh saja, tetapi jangan pongah.Kenapa ?

Program ini setiap tahun selalu ada sehingga mereka bukan satu-satunya kader pimpinan maa depan.Sebagai lulusan baru dari peguruan tinggi, jelas peserta MT masih minim keahlian, pengalaman, pemahaman soal sistem dan budaya kerja, dan kepemimpinan.Selain itu, beberapa program membuat program MT dengan melibatkan karyawan berpengalaman – yang kelak menjadi bawahan peserta MT – sebagai pengajar.Bank Niaga, misalnya.Karyawan bawah namun berpengalaman dalam operasional perbankan diberi kesempatan mengajari karyawan pimpinan ( istilah peserta MT di Bank Niaga )

“Secara psikologis, hal ini menimbulkan efek luar biasa bagi karyawan.Bayangkan, sia harus mengajari karyawan yang kelak akan menjadi atasannya,” tegas C.Heru Budiargo, Executive Director Compliance & Risk Management Bank Niaga.Heru sendiri merupakan lulusan program Pendidikan Eksekutif (PPE) Bank Niaga tahun 1979.

PPE Bank Niaga berlangsung 7 bulan.Sekitar 2-3 bulan berlangsung pendidikan di dalam kelas di fasilitas pendidikan Bank Niaga Bintaro.Sisanya, 4-5 bulan, merupakan on the job training , si mana karyawan pimpinan itu ditempatkan di cabang-cabang terpilih di Jakarta.Dengan sistem ini, kata Heru yang didampingi Awaldi, VP HR Management Group, karyawan pimpinan memiliki pengetahuan memadai untuk terjun langsung dalam operasionla si cabang-cabang.Setelah lulus, mereka memang ditempatkan di cabang-cabang dengan jabatan Sub- Manager.

Konsep PPE diadopsi dari program MT Citibank tahun 1974 saat Bank Niaga dipimpin Roby Djohan. Maklum, program MT Citibank telah terstandar dengan baik dan diterapkan di seluruh jaringan Citibank Global.Oleh Bank Niaga,konsep MT Citibank itu disempurnakan sehingga lahirlah PPE seperti yang kini diterapkan Bank Niaga.Jumlah peserta PPE bervariasi setiap tahunnya sesuai kebutuhan perusahaan.Tahun lalu, Bank Niaga merekrut 110 peserta PPE dan tahun ini diproyeksikan melebihi angka itu.”Ini untuk memenuhi kebutuhan ekspansi jaringan “,ujarHeru.

Lantas, berap perkiraan biaya per peserta yang dikeluarkan Bank Niaga untuk mendidik peserta PPE?” Sekitar 50 juta,” jawab Heru.Biaya sebesar itu mesti diperhitungkan oleh setiapcabang yang meminta mereka.”Bila dibajak perusahaan lain, harganya tentu lain, “ ungkapnya diplomatis.


Secara garis besar, program penyelenggaraan MT di sejumlah perusahaan di Indonesia bisa dibilang seragam.Calon karyawan umumnya dipilh dari sejumlah universitas unggulab dengan batasan indeks prestasi tertentu.Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, mereka yang terjaring dikelola dengan baik melaui berbagai program pelatihan secara berjenjang.Si IBM, para officers yang memiliki kemampuan kualitas kerja di atas rata-rata, dari masing-masing pool dalam satu wadah yang disebut Top Talent.Menurut Manajer IBM Indonesia, Audry Wardana, pada kelompok ini mereka oleh supervisor masing-masing masih terus digembleng dalam berbagai hal sesuai bidang masing-masing.Orang-orang inilah yang kelak diharapkan menjadi pimpinan masa depan di IBM.

Bagi yang sudah mengenal tradisi Astra, keberhasilan perusahaan ini dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan tentu bukan hal asing.Sudah lama Astra dikenal memiliki pusat pelatihan dan pengembangan karir di berbagai jenjang dan jabatan yang pengelolaannya dipusatkan oleh lembaga khusus AMDI (Astra Management Development Institute ).Lembaga yang semula bernama Astra Education Center ini sudah sudah berdiri sejak 1989, yang tugas utamanya mempersiapkan profesional andal untuk menuju jenjang karir eksekutif. Melalui lembaga inilah Astra membangun dan mengembangkan sumber daya manusia secara terarah dan terukur.

Menurut Linawaty,Manager Head Recruitment &Career Management Department PT Astra International, tugas pengembangan sumber daya manusia dalam hal kepemimpinan sampai ke jenjang eksekutif secara umum ditangan oleh AMDI. Namun di luar itu masih ada lagi pos pengemblengan yang dilakukan secara berjenjang. Misalnya Astra Management System yang fokus pelatihannya ditekankan pada cara berfikir dan bekerja, Astra Leadership Comptence yang wajib diikuti untuk jenjang-jenjang tertentu.

Program MT Group Astra dilaksanakan oleh Departemen Rekrutmen dan Pengembangan
Karir PT.Astra International Tbk.Peserta MT harus mengikuti Astra Basic Management Program (ABMP ) selama 2 minggu. Di situ peserta dibekali dengan sistem manajemen, budaya perusahaan, struktur organisasi, dan Astra Total Quality Management , sebelum diterjunkan ke bidang pekerjaan masing-masing.Setiap tahunnya Astra merekrut 300 -350 sarjana baru lulusan terbaik untuk kader pimpinan.Perekrutan dilaksanakan hampir setiap bulan sesuai kebutuhan Astra dan anak perusahaannya.

Setiap pekerja MT Astra mendapat gol.IVA dengan gaji kotor Rp 2,75 juta perbulan.Sub- golongan IV terdiri dari IVA sampai IVF.Tergantung prestasinya, setiap karyawan bisa mencapai kenaikan sub-golongan itu 1,5 tahun hingga 2 tahun sehingga butuh waktu sekitar 9 ahun untuk naik menjadi supervisor (manajerial atau gol.V) Semakin tinggi golongan tentu waktu yang dibutuhkan untuk naik golongan lebih lama.

Untuk naik golongan IV keV , setiap karyawan harus mengikuti program pengembangan kepemimpinan dengan nama Astra Middle Management Program (AMMP).Peserta AMMP ditelaah dulu oleh Departemen Rekrutmen dan Pengembangan Karir sehingga peserta AMMP benar-benar mampu. “Sebab , selesai training , peserta harus membuat proyek berkaitan dengan penyempurnaan proses bisnis Astra selama 3 bulan,”kata Linawaty didampingi Wuri Roosianti , Senior Analyst departemen yang sama.

Pengelolaan AMMP dikerjakan Astra dengan Institut Manajemen Prasetya Mulya (IMPM) bertempat di Astra.Dosen IMPM bertidak sebagai pengajar dan pembimbing program.AMMP dilaksanakan setahun sekali. Usai AMMP karyawan naik golongan VA.Pada saat mencapai gol.VC , mereka haruskembali disaring dan dibekali lagi untuk bisa naik golongan VI (General Manager ).Nama programnya Astra General Management Program ( AGMP).Bedanya di sini, peserta AGMP tidak perlu ditelaah oleh Departemen HR.Penyaringannya dilakukan mealui ujian tertulis dalam bahasa Inggris terhadap kemampuan analisis kasus dari calon peserta program (logical analysis of cases ) .untuk itu TOEFL peserta minimal harus 450.Caranya, para peserta siberi satu lembar soal dalam bahasa Inggris berisi 6 kasus bisnis, dan mereka diminta memberikan rekomendasi solusi berdasarkan kasus-kasus itu.

Sumber : Human Capital edisi Maret 2004

Sunday, February 03, 2008

Sekelumit perjalanan

by.Y@Gami


Entah knp 2 hari yg lalu ada suatu perasaan yg beda bgt dari hari” biasanya. Yup, bener bgt, coz kemaren (tepatnya jum’at), ada peristiwa besar menurutku, apalagi kalo bukan kumpul” lagi ama temen” alias reunion dlm rangka ngeliat Nita dipersunting orang (nikahan maksudnya). Yah bisa dibilang reuni kecil”an gitu deh, coz ga semuanya bisa dateng (pdhl kalo smua ikut pasti seru tuh).

Peristiwa itu dimulai pukul 3 sore kala itu, Sebut saja Magna & Martin (bukan nama sebenarnya), mendapat tugas u/ mengambil mobil di rental Sukapura..Yup, kita nyewa 2 mobil Suzuki APV (iklan nih)…dgn Magna sbg supir n Martin sbg navigator. Mobil di bawa ke kampus, lebih tepatnya di depan ATM (-kalo anak” sering nyebut), sambil menunggu temen” yg laen pd ngumpul.

Satu persatu ‘ekor’ mulai muncul (heh..seenaknya aja nyebut orang…!!) ok..ok sorry.. ralat…mksdku satu persatu ‘anak’ mulai dateng..>>puas..!!?? (nah gitu donk, kn enak bacanya… J)..>> iiih… berisik bgt sih…..plis deh….

Lanjut…Jm 4…Edo(ex TI-03) dtg..dan diriku juga dtg sambil lari tergopoh” dgn cucuran darah dan air mata(mksd loe??)…dan kukira dah pada ngumpul..eee….ternyata eh ternyata…kambuh deh penyakit 'KARETYPUS MOLORNICUS-nya'.. ya gpp lah..itung2 menguji kesabaranku…ceile..sok”an bgt gue…dan disusul kemudian datanglah Edo(ITB), Bambang, Sony, Paridh..ama temen2 yg cewe'....sambil ngumpulin duit buat patungan.

Ternyata ampe Adzan Maghrib berkumandang, tetep….blm ngumpul smuanya, coz ada 2 temen yg blm pulang kerja (ga dpt ijin dari boss nya…hii serem…), dan yg ditunggu” Akhirnya datang Juga….kita pun brkt approximately @ 18.30 pm…


To be continued……